Cerita dewasa terbaru, sebut saja namanya Diana, dia adalah tokoh utama dalam cerita dewasa ini, dia adalah seorang Spg di sebua showroom mobil besar yang ada di bandung dan ini adalah cerita terbaru dari dia. sebagai seorang cewek spg tentu saja masuk dalam kategori cewek seksi dan idaman setiap lelaki, tubuh sempurna, sungguh orang yang sempurna untuk cerita seks terbaru ini mulai dari paha yang putih mulus, dada montok dengan ukuran Bh yang besar, rambut lurus dan tentu saja berbau badan wangi, cerita perkosaan ini berawal ketika Diana turun dari mobil pulang dari acara kantor, pada pukul 11 malam ini baru bisa sampai di rumah. Pada saat diana turun dari mobil antaran, tiba-tiba ada Panther hitam yang mendekati sambil menyalakan lampu mobil yang sangat terang. Karena silau dan kaget, Diana tidak langsung sadar bahwa mobil tersebut telah ada di sampingnya. Segera saja pintu Panther itu terbuka dan tiga pasang tangan keluar dari dalam mobil. Yang pertama memegang tangan kiri, yang kedua menarik tangan kanannya, dan yang ketiga meraih pinggangnya dan menarik tubuhnya masuk ke Panther. Setelah Diana masuk ke dalam. Panther tersebut langsung tancap gas, berawal dari situlah cerita dewasa terbaru ini dimulai.
Di dalam mobil, Diana melihat ada lima orang yang bertampang beringas yang pertama dipanggil Boss oleh yang lain, ada juga yang Botak, yang satu lagi bermuka Bopeng dan di sampingnya ada salah satu matanya ditutup kain hitam ala bajak laut. Sedangkan di depan ada lagi yang berambut Jabrik.
“Lepaskan! Apa-apaan ini?! Tolong!” teriak Diana sambil meronta-ronta, sementara ada tangan-tangan penculiknya menggerayangi tubuhnya. Ada yang meremas pinggulnya, mengelus pahanya, dan yang membuat Diana menjerit kesakitan adalah Boss dan Botak yang meremas payudaranya keras-keras.“Aaah, jangan! Jangan! Lepaskan saya! Tolong!” erang Diana sambil berontak tanpa hasil.Para penculik tersebut membuat Diana seperti boneka selama perjalanan ke markas penculik tersebut. Akhirnya Panther tersebut berhenti dan dengan dipegangi oleh 4 orang masing-masing di tangan dan kaki, Diana yang sudah kelelahan meronta selama perjalanan digotong masuk ke sebuah ruangan. Dalam ruangan itu hanya ada satu ranjang dan lemari besi.
“Ikat dia!” Boss menyuruh 4 anak buahnya mengikat tangan dan kaki Diana ke sudut-sudut ranjang, sehingga tubuh Diana membentuk huruf X, kaki dan tangannya membuka lebar.“Gimana sekarang Boss?” tanya Jabrik sambil menjilati bibirnya. Dia sudah sangat terangsang, batang kemaluannya sudah menegang dari tadi.“Kita giliran! Pertama gue, trus selanjutnya loe gantian!” putus sang Boss, “Sekarang loe semua telanjangin aja dulu dia.”“Jangan! Jangan! Lepaskan!” Diana mulai meronta-ronta lagi ketika Botak, Mata Satu, dan yang lainnya mendekatinya dan langsung merobek-robek bajunya sampai dia telanjang bulat. Diana menangis sekeras-kerasnya sambil terus berusaha melepaskan diri.
“Wow, bodinya oke banget” seru Botak, “Gila, bunder ama sih loe. Gue taruhan pasti enak banget ngisep puting susu loe!” Setelah itu mereka semua langsung melepas pakaiannya masing-masing. Diana menggigil ketakutan melihat ukuran kejantanan mereka yang luar biasa besarnya. Sementara anak buahnya menggerayangi tubuh Diana dari pinggir ranjang, sang Boss langsung naik ke atas ranjang dan mengambil posisi di atas Diana.
“Gimana? Loe udah siap kan Sayang? Tenang aja loe bakal ngerasain yang belon pernah loe rasain lewat suami loe!” kata si Boss sambil mengocok batang kemaluannya agar benar-benar tegang.“Jangan! Lepaskan saya! Saya janji tidak lapor polisi!” mohon Diana sambil menangis.“Hush! Kita di sini mau senang-senang Sayang! Masa loe mau pergi dulu!” kata si Boss sambil mulai mengarahkan batang kejantanannya ke liang senggama Diana.
“Jangan.. jangan.. saakkit, jaangaakkhh” Diana berteriak-teriak ketika si Boss mulai mendorong masuk batang kejantanannya.“Buset! Sempit amat memek loe.. Loe seminggu maen berapa kali sih ama suami loe?!” dengus si Boss sambil terus mendorong ba
Di dalam mobil, Diana melihat ada lima orang yang bertampang beringas yang pertama dipanggil Boss oleh yang lain, ada juga yang Botak, yang satu lagi bermuka Bopeng dan di sampingnya ada salah satu matanya ditutup kain hitam ala bajak laut. Sedangkan di depan ada lagi yang berambut Jabrik.
“Lepaskan! Apa-apaan ini?! Tolong!” teriak Diana sambil meronta-ronta, sementara ada tangan-tangan penculiknya menggerayangi tubuhnya. Ada yang meremas pinggulnya, mengelus pahanya, dan yang membuat Diana menjerit kesakitan adalah Boss dan Botak yang meremas payudaranya keras-keras.“Aaah, jangan! Jangan! Lepaskan saya! Tolong!” erang Diana sambil berontak tanpa hasil.Para penculik tersebut membuat Diana seperti boneka selama perjalanan ke markas penculik tersebut. Akhirnya Panther tersebut berhenti dan dengan dipegangi oleh 4 orang masing-masing di tangan dan kaki, Diana yang sudah kelelahan meronta selama perjalanan digotong masuk ke sebuah ruangan. Dalam ruangan itu hanya ada satu ranjang dan lemari besi.
“Ikat dia!” Boss menyuruh 4 anak buahnya mengikat tangan dan kaki Diana ke sudut-sudut ranjang, sehingga tubuh Diana membentuk huruf X, kaki dan tangannya membuka lebar.“Gimana sekarang Boss?” tanya Jabrik sambil menjilati bibirnya. Dia sudah sangat terangsang, batang kemaluannya sudah menegang dari tadi.“Kita giliran! Pertama gue, trus selanjutnya loe gantian!” putus sang Boss, “Sekarang loe semua telanjangin aja dulu dia.”“Jangan! Jangan! Lepaskan!” Diana mulai meronta-ronta lagi ketika Botak, Mata Satu, dan yang lainnya mendekatinya dan langsung merobek-robek bajunya sampai dia telanjang bulat. Diana menangis sekeras-kerasnya sambil terus berusaha melepaskan diri.
“Wow, bodinya oke banget” seru Botak, “Gila, bunder ama sih loe. Gue taruhan pasti enak banget ngisep puting susu loe!” Setelah itu mereka semua langsung melepas pakaiannya masing-masing. Diana menggigil ketakutan melihat ukuran kejantanan mereka yang luar biasa besarnya. Sementara anak buahnya menggerayangi tubuh Diana dari pinggir ranjang, sang Boss langsung naik ke atas ranjang dan mengambil posisi di atas Diana.
“Gimana? Loe udah siap kan Sayang? Tenang aja loe bakal ngerasain yang belon pernah loe rasain lewat suami loe!” kata si Boss sambil mengocok batang kemaluannya agar benar-benar tegang.“Jangan! Lepaskan saya! Saya janji tidak lapor polisi!” mohon Diana sambil menangis.“Hush! Kita di sini mau senang-senang Sayang! Masa loe mau pergi dulu!” kata si Boss sambil mulai mengarahkan batang kejantanannya ke liang senggama Diana.
“Jangan.. jangan.. saakkit, jaangaakkhh” Diana berteriak-teriak ketika si Boss mulai mendorong masuk batang kejantanannya.“Buset! Sempit amat memek loe.. Loe seminggu maen berapa kali sih ama suami loe?!” dengus si Boss sambil terus mendorong ba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar